Text
Panggil aku Peng Hwa
Buku ini merupakan kumpulan 20 cerpen Mas Veven, alias Effendi Wardhana, alias Peng Hwa. Judul cerpen pertama, yang menjadi judul kumpulan cerpen ini, dengan amat halus menceritakan betapa sulitnya menjadi orang Cina di Indonesia, terutama pada masa Orde Baru. Peng Hwa dengan amat terpaksa menggunakan nama negara, Effendi Wardhana, agar tak mudah jadi bahan olok-olok sebagai cina totok. Puncak dari kesulitan itu adalah tragedi kerusuhan Mei 1998 yang meninggalkan bekas luka mendalam pada korban kelompok etnis Cina.
Sebagian besar cerita yang lain ditulis dari sudut pandang korban perempuan etnis Cina. Di sana ada sosok Siao Cing Hwa, yang sempat ia jumpai di Katmandu, atau penyanyi Xiao Qing, yang ternyata adalah arwah penasaran perempuan Cina bernama Hsiao Tsing. Mereka adalah beberapa potret luka hanya karena mereka dilahirkan sebagai orang Cina.
Melalui cerpen ini, Veven Sp Wardhana mencoba memotret sejarah yang harus menjadi ingatan kolektif bangsa Indonesia, bahwa di sana pernah terjadi tragedi yang memilukan. Tulisan serupa, yang terkait dengan tragedi Mei 1998, pernah ditulis Sindhunata, melalui novel Putri Cina yang pernah diulas di Rumah Baca.
| B0004104 | 813 WAR p | Perpus PUSDAI | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain