Text
Negara Ilahiah
Benarkah suara Tuhan mengikuti suara rakyat? mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? bukankan demokrasi liberal meniscayakan paradoks, pengabaian hak minoritas dan tirani mayoritas? Bukankah mayoritas, sebagaimana ditegaskan dalam al-Qur'an, identik dengan kebatilan dan irasionalitas? mungkinkah pertisipasi publik disandingkan dengan kewenangan ilahiah? Apa yang dimaksud dengan akseptabilitas (maqbuliyah) dan legitimasi (masyru'iyah) adakah konsep tentang demokrasi yang ilahiah?
B0002756 | 297.2 TEH n | Perpus PUSDAI | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain